Oleh Ketua Kaliber Aceh Zoel Kenedi
Aceh Tenggara – pilargayonews.com | Manusia dikaruniai oleh Allah berupa lisan untuk dapat saling menasehati dalam kebaikan, berkomunikasi dengan manusia lainnya, serta berdzikir atas segala karunia Allah.
Namun orang yang tidak dapat menjaga lisannya akan selalu berbuat mungkar, dari bertengkar, fitnah, ghibah, bahkan adu domba.
Dalam Islam adu domba menjadi dosa besar karena dapat merusak ukhuwah antar sesama muslim. Lantas bagaimana langkah agar terhindar dari mengadu domba? Apa hikmah dari menjaga lisan dari adu domba?
Pemimpin yang bijak dalam artian faham akan nilai nilai agama tidak mungkin mengajak meminta sesama penggiat sosial untuk perang media dalam membela maupun mencari panggung dalam meraih suatu kepopuleran.
Selaku Pimpinan Daerah dengan sebutan Bupati kalau tidak mau untuk dikeritik jangan menjadi pejabat publik,lebih baik tidak usah menjabat kalau tidak tahan dikeritik.
Apakah salah kami mengkeritik kebijakan di tengah efesiensi anggaran yang di Kampanyekan Presiden Prabowo untuk berhemat,malah ditengah ekonomi amburadul masih sempat-sempatnya membeli mobil mewah untuk kendaraan Bupati, ketua DPRK,apakah salah dalam menyampaikan aspirasi dan pendapat pendapat
Jabatan selaku Bupati dan ketua dewan bukan jabatan kaleng kaleng coy,apakah masih kurang menjabat jadi wakil rakyat selama 10 tahun ,mbok ya pikirkan juga perekonomian masyarakat Aceh Tenggara jangan hanya memikirkan perut yang buncit itu lho.
Sedikit dikritik langsung para para buzer akun palsu naik status di FB tentang Kasus Bimtek Lombok,memang ada apa dengan kasus Bimtek lombok.jangan biarkan pak pati akun foke itu bergentayangan,jangan sampai terjadi hal hal yang tidak kita inginkan kalau anda Seorang Pejabat handal dengan pengalaman 10 tahun jadi wakil rakyat di ibu kota tentu anda tidak memelihara pemikiran yang bisa menimbulkan perselisiakn, ingat bos ini bukan pilkada lagi ,sudah terpilih bupati buat Aceh Tenggara jadi tidak ada lagi nomor nomor
Untuk aparat kepolisian untuk segera menertibkan akun foke yang bisa menimbulkan ketidak nyamanan di kalangan masyarakat.tolong ditindak tegas , kalau aparat Daerah Aceh Tenggara tidak mampu,minta bantu Polda, apabila Polda juga tidak mampu,minta bantu Pusat,saya rasa bukan tidak mampu ditingkat Daerah namun sengaja dibiarkan bernari nari di media sosial.
Buang Politik adu domba mu bos ini jaman modern sudah bukan jaman penjajahan Belanda,yang suka menggadu domba.