Oleh Ketua Kaliber Aceh Zoel Kenedi
Kutacane – pilargayonews.com| Dalam konteks sistem pemerintahan dan administrasi negara, mempertahankan status quo adalah sebuah pilihan yang memiliki konsekuensi tersendiri.
Status quo merujuk pada keadaan atau kondisi saat ini. Dalam pemerintahan, ini berarti mempertahankan kebijakan, struktur, dan praktik administrasi yang ada tanpa perubahan signifikan.
Stabilitas: Status quo sering dipertahankan ketika sistem yang ada dianggap stabil dan berfungsi dengan baik. Perubahan yang tidak perlu dapat mengganggu stabilitas dan efisiensi
Pemeintah saat ini dinilai hanya mengutamakan Kepentingan Kelompok Tertentu Kelompok-kelompok yang mendapat manfaat dari sistem yang ada mungkin mendukung status quo untuk mempertahankan keuntungan mereka.
Tapi Kurangnya Konsensus:Ketika tidak ada kesepakatan yang jelas tentang perubahan yang diperlukan, mempertahankan status quo bisa menjadi pilihan sementara untuk menghindari konflik.
Risiko Perubahan Terkadang, risiko yang terkait dengan perubahan dianggap terlalu tinggi, sehingga mempertahankan status quo dianggap lebih aman.Namun tidak jarang mempertahankan itu akan menimbulkan Kolusi serta korupsi merajalela
Keputusan untuk mempertahankan atau mengubah status quo dalam pemerintahan harus didasarkan pada analisis yang cermat tentang manfaat dan risikonya. Pemerintah harus mempertimbangkan dampaknya terhadap stabilitas, efisiensi, keadilan, dan inovasi. Namun Efesiensi hanya omon omon di Aceh Tenggara buktinya pembelian Mobil Dinas diatas penderitaan Masyarakat.
Terkadang, perubahan diperlukan untuk meningkatkan kinerja administrasi Daerah dan memenuhi kebutuhan masyarakat yang terus berkembang. Namun, perubahan juga harus dilakukan dengan hati-hati dan terencana agar tidak menimbulkan gangguan yang tidak perlu. Seperti Ada keritikan lamgsung di balas dengan bermacam cara pengancaman atau apalah namanya.
Jangan menjadi Pemimpin yang Arogan dalam memerintah suatu Daerah ,Karena dengan arogan sistem pemerintahan yang dibangun akan menjadi Ladang para preman ,bulan menciptakan para birokrat yang unggul .
Saat ini pertanyaan Publik kenapa masih mempertahankan pejabat lama apakah karena mereka lebih hebat atau sewa tanah lancar ,atau mungkin mereka lebih memahami bidangnya masing masing






