Takengon – pilargayonews.com |Bupati Aceh Tengah Drs. Haili Yoga, M.Si yang diwakili Asisten Administrasi Umum Setdakab Aceh Tengah meresmikan Sekretariat Lembaga Pengelola Hutan Kampung (LPHK) Peteri Pukes yang berlokasi di Kampung Mendale, Kecamatan Kebayakan, Kamis (30/10/2025).
Lembaga ini merupakan inisiatif masyarakat Mendale dalam upaya menjaga dan mengelola kawasan hutan kampung seluas 1.338 hektare, yang terdiri dari kawasan hutan lindung dengan fungsi vital bagi ekosistem dan kehidupan masyarakat sekitar.
LPHK Peteri Pukes berfokus pada perlindungan kawasan hutan melalui skema perhutanan sosial dan pengembangan ekonomi hijau. Program ini dijalankan melalui unit-unit Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) yang bergerak dalam berbagai bidang seperti pengolahan hasil hutan bukan kayu, agroforestry, ekowisata, dan pengembangan produk turunan bernilai tinggi.
Dalam memperkuat kegiatan kelembagaan, LPHK Peteri Pukes telah menerima izin pinjam pakai bangunan eks PDAM Bebuli, yang secara resmi diserahkan oleh Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah untuk dijadikan sebagai sekretariat lembaga.
Peresmian sekretariat ini turut dihadiri oleh Yayasan Haka yang diwakili oleh Badrul Irfan, yang menyampaikan apresiasi atas dukungan pemerintah daerah. “Tidak semua kabupaten diberi amanah untuk mengelola sebagian kawasan hutan. Karena itu, kami memohon dukungan semua pihak agar lembaga ini dapat berkembang dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu, Asisten Administrasi Umum Setdakab Aceh Tengah, Alam Suhada, yang mewakili Bupati Aceh Tengah, menegaskan pentingnya koordinasi lintas sektor dalam pengelolaan hutan kampung. “Dalam setiap kegiatan pengelolaan hutan, kita harus memperhatikan kelestarian wilayah dan menghindari praktik yang merusak, seperti pembakaran lahan. Semua pihak harus berkolaborasi menjaga keseimbangan antara ekonomi dan ekologi”, katanya.
Ia juga menambahkan bahwa pemerintah daerah sangat menyambut baik inisiatif LPHK Peteri Pukes dalam menyiapkan berbagai unit usaha produktif di bidang kehutanan sosial.
“Langkah ini sejalan dengan semangat pengembangan ekonomi hijau, yakni meningkatkan kesejahteraan masyarakat tanpa merusak sumber daya alam yang kita miliki”, ujarnya.
Dengan adanya lembaga ini, diharapkan masyarakat Kampung Mendale dan sekitarnya dapat terus menjadi contoh dalam pengelolaan hutan berbasis masyarakat yang berkelanjutan, selaras dengan visi Aceh Tengah yang Islami, Maju, Sejahtera, dan Berkeadilan.






