Takengon — Bencana hidrometeorologi berupa banjir dan tanah longsor yang melanda Kabupaten Aceh Tengah sejak 25 hingga 27 November 2025 terus menunjukkan dampak besar terhadap masyarakat. Berdasarkan data resmi yang dirilis Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Aceh Tengah, Senin 1 Desember 2025 pukul 15.00 WIB, kondisi darurat belum berakhir.
Sebanyak 14 kecamatan dari total 295 kampung dinyatakan terdampak bencana.
Berikut data terbaru sesuai laporan Diskominfo Aceh Tengah:
Jumlah terdampak: 234.710 jiwa
Warga terisolir: 57.011 jiwa dari 96 desa
Pengungsi: 38.057 jiwa
Orang hilang: 23 jiwa
Korban jiwa: 22 orang meninggal dunia
Akses Vital Masih Terputus
Selain korban jiwa, bencana ini juga menyebabkan lumpuhnya berbagai infrastruktur pelayanan publik. Berdasarkan laporan resmi, hingga kini:
– Listrik belum pulih
– Akses air bersih terganggu
– Jaringan telekomunikasi terbatas
– Sebagian jalur darat masih terputus
Kondisi ini membuat beberapa wilayah masih sulit dijangkau, terutama desa yang berada di pegunungan dan titik longsor.
Evakuasi dan Upaya Penanganan Berlanjut
Tim gabungan dari BPBD, BNPB, TNI, Polri, Basarnas, relawan, dan pemerintah daerah masih terus melakukan evakuasi korban serta pendistribusian bantuan logistik ke lokasi terdampak dan wilayah yang masih terisolir.
Upaya yang masih berlangsung meliputi:
Pencarian warga hilang
Pembukaan akses jalan terputus
Penyaluran logistik ke pengungsian
Pemulihan sarana vital masyarakat
Bantuan mendesak yang dibutuhkan warga saat ini mencakup air minum, bahan makanan, BBM, tenda, obat-obatan, pakaian, dan perlengkapan bayi.
Pemerintah mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap kemungkinan banjir dan longsor susulan, mengingat kondisi cuaca di wilayah Aceh Tengah masih berpotensi hujan dengan intensitas tinggi.
Sumber Data: Diskominfo Aceh Tengah Update per 1 Desember 2025, pukul 15.00 WIB






