Jakarta – Bupati Aceh Tengah, Drs. Haili Yoga, M.Si, menggelar pertemuan dengan perwakilan tim dari Pengurus Pusat Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Pordasi) untuk membahas rencana pengembangan pacuan kuda di Kabupaten Aceh Tengah, Kamis (13/11/2025).
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Haili Yoga juga menghubungi langsung Ketua Umum PP Pordasi, Aryo PS Djojohadikusum, melalui sambungan WhatsApp untuk memperkuat komitmen kerja sama dalam pengembangan sarana, pengelolaan, dan penyelenggaraan event pacuan kuda berskala nasional dan internasional di Tanah Gayo.
Ketua Umum Pordasi, Aryo PS Djojohadikusum, menyampaikan dukungannya terhadap inisiatif Bupati Aceh Tengah. Ia akan menurunkan tim teknis Pordasi Pusat ke Aceh Tengah guna melakukan kajian lapangan sekaligus menyusun master plan pengembangan pacuan kuda yang profesional dan berkelanjutan.
Bupati Haili Yoga menyambut baik komitmen tersebut dan menegaskan bahwa pemerintah daerah siap memberikan dukungan penuh, termasuk dalam penataan kawasan, pembangunan infrastruktur pacuan, dan penguatan kelembagaan pengelola.
Haili Yoga juga menyampaikan bahwa pacuan kuda telah menjadi identitas budaya dan kebanggaan masyarakat Gayo, yang tidak hanya bernilai tradisional tetapi juga memiliki potensi besar dalam sektor pariwisata dan ekonomi kreatif daerah.
“Pacuan kuda bukan sekadar olahraga, tetapi bagian dari warisan budaya Gayo yang harus terus kita kembangkan agar memberi dampak ekonomi bagi masyarakat dan memperkenalkan Aceh Tengah di tingkat nasional maupun dunia”, ujar Bupati kepada tim PP Pordasi pusat di salah satu Restauran di Jakarta.
Melalui komunikasi dengan Ketua Umum PP Pordasi, Bupati menegaskan komitmen Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah untuk memperkuat infrastruktur dan tata kelola arena pacuan kuda agar memenuhi standar nasional, serta membuka peluang kerja sama investasi dalam penyelenggaraan event berskala besar.
Ketua Umum PP Pordasi, Aryo PS Djojohadikusumo, menyambut baik komitmen tersebut dan menyampaikan dukungan penuh bagi pengembangan pacuan kuda di Tanah Gayo. Ia menilai, Aceh Tengah memiliki sejarah panjang dan antusiasme masyarakat yang tinggi terhadap olahraga berkuda.
“Pordasi siap bersinergi membantu dengan pemerintah daerah untuk menjadikan Aceh Tengah sebagai sentra olahraga di Aceh, kita yang urus semua tidak perlu anggaran APBD, ini menjadi kontibusi saya buat Aceh Tengah”, lugasnya dalam sambungan telepon.
Selain pengembangan fasilitas, pertemuan juga membahas rencana pelatihan dan sertifikasi pelatih, joki, event nasional, pengembangan sarana prasarana serta pengelola arena pacuan, yang akan melibatkan Pordasi sebagai lembaga pembina dan penjamin mutu teknis olahraga berkuda di Indonesia.
Langkah ini diharapkan dapat menjadikan Aceh Tengah sebagai pusat olahraga berkuda dan wisata budaya terkemuka di Indonesia, sekaligus memperkuat citra daerah melalui pelestarian tradisi pacuan kuda Gayo yang legendaris.






