Redelong, Pilargayonews.com -Polemik dana ganti rugi lahan untuk proyek Waduk Krueng Keureuto kian memperjelas wajah birokrasi yang abai terhadap hak masyarakat. Warga terdampak di Kabupaten Bener Meriah melalui salah aktivis kembali menuntut kejelasan, setelah bertahun tahun menunggu tanpa jawaban pasti.
Dana yang disebut-sebut telah dialokasikan melalui Kementerian PUPR dan BWS Sumatera I hingga kini masih terjebak dalam labirin administrasi. di duga hal ini telah di manipulasi oleh oknum pemerintah. Ironisnya, pemerintahan seolah lupa bahwa yang mereka abaikan adalah rakyat sendiri.
Gilang Ken Tawar, Koordinator Aliansi Masyarakat Gayo (AMG), menyentil keras sikap pemerintah yang menurutnya lebih pandai bersembunyi di balik prosedur ketimbang memberi kepastian.
“Jika pemerintah terus mempertontonkan ketidakmampuan seperti ini, jangan salahkan masyarakat bila mengambil langkah lebih tegas. Rakyat sudah terlalu sabar,” tegas Gilang.
Ia menegaskan, AMG akan terus mengawal isu ini hingga masyarakat mendapatkan haknya. Ia berharap oknum pemerintah harus berhenti. Yang Telah di duga bermain-main dengan penderitaan rakyat di balik pembangunan strategis nasional.
Editor:Yusra Efendi