Takengon – pilargayonews.com| Ketua Dewan Komando Daerah (DKD) LSM Kaliber Aceh, Zoel Kenedi, menyoroti lambannya langkah Pemerintah Kabupaten dalam melakukan mutasi pejabat. Menurutnya, sudah delapan bulan menjabat bahkan hampir setahun, tetapi belum ada gebrakan berarti dalam perombakan jabatan, baik di tingkat kepala dinas, kepala bagian, camat, hingga kepala sekolah.
Zoel menyebut, aturan sebenarnya membolehkan mutasi dilakukan enam bulan sebelum atau sesudah menjabat tanpa harus meminta izin Menteri Dalam Negeri. Namun, hingga kini, pejabat lama yang merupakan peninggalan pemerintahan sebelumnya masih dipertahankan.
“Berhati-hati boleh dalam mengambil keputusan, tapi kalau memang benar-benar ingin ada perbaikan, mutasi perlu dilakukan. Jangan sampai menimbulkan kesan ada like and dislike dalam birokrasi,” tegas Zoel, Jumat (19/9/2025).
Ia menilai, delapan bulan adalah waktu yang cukup untuk melakukan evaluasi terhadap kinerja pejabat. Menurutnya, ketiadaan mutasi ini justru menimbulkan pertanyaan di tengah masyarakat.
“Apakah karena setoran belum penuh sehingga mutasi tidak terjadi di bumi sepakat segenep ini? Jangan sampai jabatan dipandang seperti tempat ‘sumpit’ yang harus diisi penuh dulu baru bisa bergeser,” sindirnya.
Zoel bahkan mengaku menerima informasi adanya dugaan praktik setoran bagi pejabat yang ingin tetap bertahan. Untuk jabatan kepala sekolah, disebut-sebut ada permintaan antara Rp20 juta hingga Rp25 juta.
“Pertanyaannya, siapa yang meminta? Apakah Kepala Dinas Pendidikan atau keluarga dekat bupati?” ungkapnya.
Menurut Zoel, praktik ini mencederai prinsip pemerintahan bersih. Ia menegaskan agar Bupati tidak menjadikan nama-nama calon pejabat di atas meja sebagai “sapi perahan” untuk mengisi kantong pribadi maupun kelompok.
“Mutasi tidak akan terjadi kalau belum sepenuhnya ada setor-menyetor. Pemerintahan ini bukan pemerintahan terbaik, banyak kejanggalannya. Di tingkat kepala sekolah dasar saja, sudah banyak yang mengaku menyetor. Tapi kalau ditanya, jawabannya pasti ‘bersih’ demi pencitraan semata,” pungkas Zoel.