Aceh Tengah — pilargayonews.com | Sabtu pagi, 7 Juni 2025, bertepatan dengan hari tasyrik kedua, suasana haru dan kekhusyukan menyelimuti Desa Gunung Bukit, Kecamatan Kebayakan. Di halaman Menasah Baitul Mardiyah, warga berkumpul untuk melaksanakan ibadah kurban — menyembelih empat ekor sapi dan enam ekor kambing sebagai bentuk pengabdian dan ketaatan kepada Allah SWT.
Ibadah kurban ini dipimpin oleh Tajuddin, Ketua PHBI sekaligus Ketua Panitia Kurban, dan didampingi Alias, S.Pd selaku bendahara panitia. Keduanya memastikan pelaksanaan kurban berlangsung sesuai syariat dan prinsip amanah.
Salah satu pekurban, Dr. Ramsah Ali, menegaskan bahwa kurban bukan hanya simbol pengorbanan, tetapi juga sarana memperkuat nilai kemanusiaan dan kasih sayang dalam Islam.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Memberi kepada fakir miskin dan warga yang membutuhkan — khususnya kelompok rentan seperti ibu hamil dan anak-anak yang mengalami stunting — adalah bagian dari ruh ibadah kurban itu sendiri. Ini bukan sekadar pembagian daging, tapi pembagian keberkahan dan kepedulian,” ujar Dr. Ramsah Ali.
Pelaksanaan kurban ini juga mengikuti surat edaran Bupati Aceh Tengah, yang mengamanahkan agar daging kurban diprioritaskan kepada ibu hamil dan keluarga dengan anak stunting sebagai upaya perbaikan gizi masyarakat.
“Kami memastikan penyalurannya tepat sasaran. Kurban ini adalah bentuk ibadah sosial, maka harus memberi manfaat nyata kepada yang membutuhkan,” kata Alias, S.Pd
Ketua panitia, Tajuddin, menyampaikan bahwa semangat Idul Adha 1446 H /2025 M adalah semangat keikhlasan, kebersamaan, dan kesediaan berbagi tanpa pamrih.
“Semoga kurban ini menjadi penghapus dosa, penambah pahala, dan pembuka pintu rezeki bagi yang berkurban, serta sumber kebahagiaan bagi mereka yang menerimanya,” tutup Tajuddin.
Dengan semangat kebersamaan dan kepedulian, pelaksanaan kurban di Desa Gunung Bukit tahun ini menjadi cermin keteladanan Nabi Ibrahim AS dan bukti bahwa nilai-nilai keagamaan dapat menyatu indah dalam kehidupan bermasyarakat.