Takengon – pilargayonews.com | PLT Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Tengah, Bapak Kausarsyah, S.E., M.M., menghadiri secara langsung prosesi adat “Penyerahan Anak Ku Tengku Guru” di SMA Negeri 1 Takengon. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian penyambutan peserta didik baru Tahun Pelajaran 2025/2026.
Kehadiran Bapak Kausarsyah yang mewakili Bupati Aceh Tengah ini menjadi wujud komitmen Pemerintah Daerah dalam mendukung pelestarian adat istiadat Gayo di lingkungan pendidikan. Prosesi adat ini menjadi simbol penyerahan secara adat dari orang tua kepada pihak sekolah, agar peserta didik dapat dibina, dibimbing, dan dididik dengan nilai-nilai luhur dalam suasana kearifan lokal.
Dalam sambutannya, Kausarsyah mengapresiasi pihak sekolah yang terus menjaga tradisi leluhur dalam proses pendidikan. Ia menekankan pentingnya membangun karakter generasi muda tidak hanya melalui pendekatan akademik, tetapi juga dengan mengintegrasikan nilai budaya dan adat sebagai fondasi moral.
“Pendidikan bukan hanya soal angka dan nilai, tetapi juga tentang bagaimana kita menanamkan nilai-nilai kearifan lokal kepada generasi muda. Prosesi seperti ini bukan sekadar seremoni, tetapi menjadi pengingat bahwa pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara keluarga, sekolah, dan masyarakat adat,” ujar Kausarsyah.
Beliau juga mengajak seluruh satuan pendidikan di Aceh Tengah untuk menjadikan budaya lokal sebagai bagian integral dari kurikulum muatan lokal, sebagai bentuk nyata pelestarian budaya sekaligus penguatan identitas generasi muda Gayo.
Acara berlangsung khidmat dan penuh makna, dihadiri oleh para orang tua siswa, dewan guru, tokoh adat, dan perwakilan muspika setempat. Prosesi ditutup dengan doa bersama dan penyematan simbolik dari orang tua kepada pihak sekolah sebagai tanda kepercayaan dan tanggung jawab pendidikan.
Melalui kegiatan ini, SMA Negeri 1 Takengon tidak hanya menandai awal perjalanan pendidikan siswa baru, tetapi juga mengukuhkan komitmennya dalam memadukan antara kemajuan pendidikan dan pelestarian budaya Gayo.