Pembekuan Ganis Menambah Rentetan Dugaan Praktik Monopoli getah, BEMNUS Murka!! BPHL salah mengambil kebijakan

- Editor

Senin, 24 November 2025 - 07:24 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Banda Aceh — Sekretaris Daerah Badan Eksekutif Mahasiswa Nusantara (BEMNUS) Provinsi Aceh, Asraf, mengeluarkan pernyataan keras terkait dugaan praktik monopoli komoditas getah yang mengancam kedaulatan ekonomi rakyat Aceh. Ia menegaskan bahwa segala bentuk upaya penguasaan sumber daya daerah oleh kelompok kepentingan harus dilawan dengan tegas dan dibongkar hingga ke akarnya.

Menurut Asraf, situasi yang terjadi saat ini bukan sekadar dinamika biasa dalam tata kelola industri, melainkan indikasi kuat adanya skenario sistematis untuk mengendalikan mata rantai ekonomi getah demi kepentingan segelintir pihak.

“Banyak indikasi bahwa ada percobaan monopoli getah di Aceh. Dugaan kami, terdapat perusahaan yang terafiliasi dengan oknum Pemerintah Provinsi Aceh yang berupaya menguasai komoditas getah secara terstruktur, masif, dan sistematis. Ini bukan isu kecil—ini ancaman serius terhadap kedaulatan ekonomi rakyat,” tegas Asraf dengan nada tinggi.

Ia menegaskan bahwa pernyataan publik ini bukan sekadar opini, melainkan didasari oleh fakta kebijakan terbaru yang dinilai sarat kepentingan.

“Pernyataan ini saya sampaikan berdasarkan kebijakan yang dikeluarkan BPHL pada tanggal 5 November lalu, suatu kebijakan yang dengan terang-terangan tidak berpihak kepada masyarakat dan berpotensi melumpuhkan perekonomian petani serta pelaku usaha getah di Aceh,” ujarnya.

Lebih jauh, Asraf menegaskan komitmen penuh BEMNUS Aceh untuk membongkar dugaan persekongkolan bisnis yang berbahaya bagi masa depan ekonomi daerah.

“Kami berkomitmen untuk mengusut tuntas dugaan persekongkolan jahat dalam perdagangan getah di Provinsi Aceh. Kami memiliki bukti konkret terkait dugaan praktik mafia ini, dan kami siap membuka serta menyerahkannya kepada publik dan aparat penegak hukum,” tegasnya lantang.

Baca Juga:  Kapolres dan Forkopimda Aceh Tengah Gelar Sholat Zuhur dan Doa Bersama, Wujudkan Kebersamaan untuk Negeri

Asraf juga mengecam keras watak kekuasaan yang anti-kritik, anti-dialog, dan menggunakan pendekatan otoriter dalam pengelolaan kebijakan publik.

“Kami menolak keras praktik otoritarianisme dalam tubuh Pemerintah Aceh. Pemerintahan yang sehat harus bertumpu pada asas praduga tak bersalah, asas pembinaan, serta prinsip transparansi. Kebijakan negara harus berada di atas kepentingan rakyat, bukan di bawah tekanan oligarki atau mafia komoditas,” tambahnya.

Ia menegaskan bahwa BEMNUS Aceh tidak akan mundur selangkah pun dalam memperjuangkan marwah dan hak rakyat Aceh.

“Kami akan terus mengejar dan membongkar mafia getah yang menyusup ke dalam struktur kekuasaan. Tidak boleh ada satu pun aktor yang bermain di ruang gelap, memanipulasi regulasi, dan mematikan ruang hidup ekonomi masyarakat. Jika perlu, kami akan turun ke jalan dan menggerakkan kekuatan mahasiswa serta elemen rakyat,” pungkasnya.

BEMNUS Aceh menyerukan konsolidasi luas antara mahasiswa, akademisi, pelaku usaha, dan masyarakat sipil untuk membentuk barisan perlawanan terhadap segala bentuk monopoli, oligarki ekonomi, dan penyimpangan kekuasaan.

“Aceh tidak boleh dikuasai mafia. Kedaulatan ekonomi rakyat adalah harga mati.” Tutup Asraf

Berita Terkait

Polres Aceh Tengah Sidak Pangkalan dan Ungkap Penyebab Kelan
Ahmad Syah Terpilih sebagai Ketua PC IPNU Aceh Tengah pada Konfercab Perdana di Takengon
Cocoknya jadi Pemimpin Joget Joget ,Bukan Jadi Calon Pemimpin Partai Tingkat II Provinsi
Perayaan Maulid Nabi Muhammad di Balai Pengajian Baburrahman Berlangsung Meriah
Menteri Pertanian Turunkan Tim ke Aceh Tengah Pasca Pertemuan dengan Bupati Haili Yoga di Jakarta
Bupati Haili Yoga Hadiri Sidang Senat Terbuka Wisuda Sarjana IAIN Takengon Tahun 2025
Bupati Haili Yoga Resmikan Kampung Timangan Gading Kebayakan Sebagai Kampung Inggris Di Aceh Tengah
Bupati Aceh Tengah Buka Diklat AMPG Aceh 2025 dengan Kerawang Kuning, Tekankan Pentingnya Kader Muda Visioner
Berita ini 39 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 25 November 2025 - 15:18 WIB

Polres Aceh Tengah Sidak Pangkalan dan Ungkap Penyebab Kelan

Selasa, 25 November 2025 - 12:44 WIB

Ahmad Syah Terpilih sebagai Ketua PC IPNU Aceh Tengah pada Konfercab Perdana di Takengon

Senin, 24 November 2025 - 07:24 WIB

Pembekuan Ganis Menambah Rentetan Dugaan Praktik Monopoli getah, BEMNUS Murka!! BPHL salah mengambil kebijakan

Minggu, 23 November 2025 - 08:04 WIB

Perayaan Maulid Nabi Muhammad di Balai Pengajian Baburrahman Berlangsung Meriah

Sabtu, 22 November 2025 - 16:37 WIB

Menteri Pertanian Turunkan Tim ke Aceh Tengah Pasca Pertemuan dengan Bupati Haili Yoga di Jakarta

Sabtu, 22 November 2025 - 16:29 WIB

Bupati Haili Yoga Hadiri Sidang Senat Terbuka Wisuda Sarjana IAIN Takengon Tahun 2025

Sabtu, 22 November 2025 - 16:24 WIB

Bupati Haili Yoga Resmikan Kampung Timangan Gading Kebayakan Sebagai Kampung Inggris Di Aceh Tengah

Sabtu, 22 November 2025 - 05:50 WIB

Bupati Aceh Tengah Buka Diklat AMPG Aceh 2025 dengan Kerawang Kuning, Tekankan Pentingnya Kader Muda Visioner

Berita Terbaru

Aceh Tengah

Polres Aceh Tengah Sidak Pangkalan dan Ungkap Penyebab Kelan

Selasa, 25 Nov 2025 - 15:18 WIB