Takengon – pilargayonews.com | Wakil Bupati Aceh Tengah, Muchsin Hasan, MSP, didampingi oleh Penjabat Sekretaris Daerah Kabupaten Aceh Tengah Drs. Mursyid, M.Si, melepas keberangkatan Seninan dan Budayawan Gayo peserta Panggung Maestro ke VIII, di Pelataran Halaman Setdakab Aceh Tengah, Senin (07/07/2025).
Panggung Maestro ke-8 akan digelar pada 11 hingga12 Juli 2025 mendatang, di Museum Nasional Indonesia, Jakarta dengan mengusung tema “Menjaga Maestro, Melangkah ke depan”.
Sebagai wadah pembinaan kebudayaan. Direktorat Film, Musik, dan Seni, Direktorat Jenderal Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan Kebudayaan, Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia bekerja sama dengan Yayasan Bali Purnati, yang didukung oleh Yayasan Taut Seni dan Bumi Purnati Indonesia.
Untuk mengadakan program kebudayaan diantaranya, Atma, Tari, Tutur, Musik, Gerak, dan Rasa. Panggung Maestro yang menyajikan sebuah pergelaran seni dan pengalaman otentik tradisional seni pertunjukan Indonesia yang tahun 2025 ini turut diikuti oleh para Maestro dari dataran tinggi Gayo Kabupaten Aceh Tengah, diantaranya, Nasirudin Harun atau yang lebih dikenal dengan L.K. Ara, Maestro sastra, M. Din, Mahlil, dan Sukri sebagai Maestro Didong, serta Mustafa Rasyid dan Radensyah selaku Maestro Tari Guel.
Dalam arahannya saat melepas langsung keberatan tersebut, sebagai bentuk dukungan Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah untuk memberikan semangat dan menampilkan yang terbaik membawa nama baik Daerah pada Pagelaran Panggung Maestro ke-8, Wakil Bupati Aceh Tengah, Muchsin Hasan, MSP, menyampaikan.
Ucapan selamat jalan pada para Maestro yang dipandang telah layak untuk diakui di kancah Nasional, Wabup juga menitipkan harapan agar peserta Panggung Maestro ke – 8 dapat memberikan penampilan terbaiknya dan mengharumkan nama Gayo Aceh Tengah.
“Ini adalah kesempatan emas bagi kita untuk menunjukkan kekayaan budaya Gayo terutama Aceh Tengah, kami berharap kepada para Maestro yang akan berangkat ini nantinya dapat menampilkan penampilan yang terbaik dan mengharumkan nama Daerah Gayo terkhusus Kabupaten Aceh Tengah di kancah Nasional”, Ungkapnya.
“Kepada Dinas terkait yang mendampingi juga agar dapat memastikan para Maestro ini mendapat pasilitas yang baik dan nyaman selama mengikuti rangkaian agenda kegiatan Panggung Maestro ke 8 bantinya”, Imbau Wabup Muchsin Hasan.
Untuk diketahui Panggung Maestro adalah inisiatif publik secara kolektif untuk mendukung para Maestro melalui riset mendalam untuk memperkuat keaslian warisan budaya Nusantara.
Untuk memantik inovator muda menggali, melindungi, mengembangkan dan menyebarkan karya bersama para Maestro. Sekaligus menguatkan identitas bangsa dan membangun ekonomi budaya yang berdaya tarik unik, baik secara melokal maupun mendunia.
Panggung Maestro adalah serangkaian agenda pagelaran bagi para Maestro yang telah mendedikasikan hidup mereka menjaga seni dan tradisi, dengan mengangkat tema “Pementasan Menyatupadu Terbatas” kali ini diadakan di Penataran Arca Museum Nasional Indonesia.
Sebuah bentuk pertunjukan yang menampilkan seni tradisi tari, musik, teater dari 3 daerah yaitu Gayo Aceh, Kalimantan Timur, dan Madura dengan menampilkan 6 orang maestro dari Gayo Aceh, 4 orang maestro dari Kalimantan Timur dan 2 orang maestro dari Madura.