Nelayan jangkul Danau Lut Tawar Teriakkan Ketidakadilan: “Jangan Rampas Sumber Hidup Kami!”

- Editor

Selasa, 13 Mei 2025 - 09:26 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Takengon,Pilargayonews.com – Kebijakan Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah terkait pembongkaran alat tangkap tradisional di Danau Lut Tawar menuai protes keras dari puluhan nelayan. Puluhan nelayan lokal yang bergabung dari beberapa desa yang berada di sepuran Danau Lut Tawar, menyatakan penolakan tegas terhadap upaya penertiban cangkul padang dan cangkul dedem yang selama ini menjadi tumpuan utama kehidupan mereka.

 

Dalam sebuah pertemuan nelayan jangkul padang di desa kala Pasir kecamatan Bebesen Selasa, 13 Mei 2025, tokoh nelayan Sengeda Gayo mewakili Nelayan menegaskan bahwa langkah pemerintah dianggap sepihak dan tidak memedulikan nasib masyarakat yang menggantungkan hidup dari danau tersebut.

 

“Cangkul itu bukan sekadar alat, tapi sumber penghidupan kami. Kalau dibongkar, bagaimana kami memberi makan keluarga?” ungkap Sengeda. Ia menambahkan bahwa jika pembongkaran tetap dilanjutkan, mereka siap melakukan aksi ke DPRK dan Pendopo Bupati Aceh Tengah sebagai bentuk perlawanan atas ketidakadilan yang mereka rasakan.

 

Para nelayan juga mengecam tidak adanya musyawarah sebelum keputusan diambil. Mereka merasa terpinggirkan dan tidak dihargai sebagai bagian dari masyarakat Gayo.

Baca Juga:  Wujud Kepedulian, Babinsa Bantu Warga Binaan Lewat Komsos di Kala Bintang

 

Dalam pernyataan tertulis, para nelayan mengajukan dua tuntutan utama:

1. Pemerintah harus menghentikan rencana pembongkaran alat tangkap tradisional milik nelayan di Danau Lut Tawar.

2. Jika pemerintah tetap bersikeras, kompensasi layak atau program alih usaha harus diberikan kepada para nelayan terdampak.

 

Kamaliah, salah satu perempuan nelayan yang juga pemilik cangkul, menyuarakan kekecewaannya secara emosional. “Kalau alat kami ditertibkan, berikan saja kami surat izin mencuri. Karena kami tidak punya usaha lain selain cangkul,” katanya getir.

 

Para nelayan menegaskan bahwa mereka terbuka terhadap perubahan, namun bukan dengan cara memutus rantai hidup mereka secara sepihak. Mereka berharap pemerintah bersedia duduk bersama dan mencari solusi yang adil tanpa mengorbankan masyarakat kecil.

 

 

Sementara pihak pemerintah daerah belum bisa di konfirmasi saat berita ini di tayangkan..

 

 

Editor: Yusra Efendi

 

 

 

Berita Terkait

Upacara Hari Bhayangkara ke-79 di Aceh Tengah, Dipimpin Bupati dan Berlangsung Khidmat serta Penuh Makna
Dandim 0106/Ateng Beri Kejutan Ulang Tahun untuk Polres Aceh Tengah di Hari Bhayangkara ke-79
Jayalah Terus Polri! Bupati Haili Yoga Pimpin HUT Bhayangkara ke-79 di Aceh Tengah
Pemkab Aceh Tengah Gelar Rapat Satgas Penertiban Cangkul Padang dan Dedem di Danau Lut Tawar
Peringatan Terakhir! 5 Juli Pukul 24.00 Batas Akhir Pembongkaran Mandiri Cangkul Padang dan Dedem Di Danau Laut Tawar
Babinsa Koramil 04/Bintang Jalin Komsos dengan Aparat Desa Kelitu, Wujud Kepedulian TNI kepada Masyarakat
Musara Alun Berubah Wajah, Bupati Tunjukkan Gaya Kerja di Lapangan
HARGANAS: Momentum Memperkuat Peran Keluarga sebagai Pilar Membangun Bangsa
Berita ini 329 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 30 Juni 2025 - 12:19 WIB

Sebenarnya Ada Apa di Balik Listrasi? Sehingga Begitu Resah Para Pejabat Teras

Senin, 30 Juni 2025 - 04:04 WIB

Gurita Aktor di Balik Proyek Desa: Dari Listrasi, Bibit Coklat, hingga Dana HUT RI — Siapa Bermain, dan Apa Peran APDESI?

Minggu, 29 Juni 2025 - 10:20 WIB

Jangan Jadikan Pemberantasan Narkoba Sebagai Pengalihan Isu Pungli

Minggu, 29 Juni 2025 - 03:29 WIB

Kadis Pendidikan Jangan Merasa Hebat Kalau Mutu Pendidikan Masih Rendah

Sabtu, 28 Juni 2025 - 10:03 WIB

Seorang Pemimpin Harus Bisa Memperbaiki Bahasa, Baru Bisa Memperbaiki Daerah

Sabtu, 28 Juni 2025 - 02:10 WIB

Pemkab Agara dalam Keadaan Status Quo oleh Ketua Kaliber Aceh Zoel Kenedi

Jumat, 27 Juni 2025 - 08:00 WIB

HUT Aceh Tenggara ke-51: Semarak Uforia, Tapi Rakyat Masih Tidur di Balik Baliho

Jumat, 27 Juni 2025 - 04:21 WIB

Pemimpin Arogan, Pertanda Gagal Memahami Esensi Kepemimpinan

Berita Terbaru

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x