Takengon – pilargayonews.com | Bupati Aceh Tengah, Drs. Haili Yoga, M.Si, menegaskan pentingnya kehadiran dan responsivitas pemerintah daerah dalam menjawab kebutuhan riil masyarakat. Hal ini disampaikannya saat melakukan pembinaan terhadap Calon Petani dan Calon Lokasi (CPCL) penerima manfaat Program Kegiatan Perkebunan Tahun Anggaran 2025 di Kecamatan Atu Lintang, Minggu (13/04/2025).
“Visi misi kami adalah melayani masyarakat. Apa yang menjadi kebutuhan mereka, kita harus hadir untuk melayani,” ujar Bupati Haili Yoga dalam pertemuan yang turut dihadiri oleh Balai Penyuluh Pertanian (BPP), kelompok tani, dan masyarakat setempat.
Dalam konteks peningkatan kesejahteraan melalui sektor perkebunan, Pemkab Aceh Tengah berkomitmen untuk memastikan akurasi data CPCL agar seluruh program berjalan tepat sasaran. Bupati juga menginstruksikan verifikasi ulang terhadap nama-nama penerima manfaat, guna memastikan bahwa mereka masih aktif dan memiliki potensi dalam pengembangan usaha perkebunan.
“Jangan sampai ada anggota kelompok yang sudah meninggal atau tidak aktif lagi masih tercatat sebagai penerima. Yang terlalu banyak bicara tapi tidak bekerja juga perlu dievaluasi,” kata Bupati disertai canda, namun dengan penekanan serius pada efektivitas program.
Selain fokus pada sektor perkebunan, Bupati juga mendorong penguatan kesadaran lingkungan di tingkat gampong. Ia mengimbau para reje dan camat untuk menyusun Qanun Kebersihan yang mewajibkan masyarakat menjaga kebersihan lingkungan, seiring meningkatnya kunjungan wisatawan ke Aceh Tengah.
“Aceh Tengah sekarang ramai dikunjungi wisatawan. Maka desa dan rumah warga juga harus bersih. Saya sarankan dibuat aturan tegas seperti denda Rp200.000 bagi pembuang sampah sembarangan,” imbuhnya.
Program Kegiatan Perkebunan Tahun 2025 yang didanai melalui APBK mencakup sejumlah inisiatif strategis, seperti distribusi 10.000 bibit kopi unggul kepada petani. Bantuan ini ditujukan untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil perkebunan, terutama kopi sebagai komoditas andalan daerah.
Di samping itu, tujuh kelompok tani juga menerima dukungan berupa alat pertanian, pupuk, serta obat-obatan pengendali hama dan penyakit tanaman. Program ini dirancang untuk memperkuat kapasitas petani dalam pengelolaan lahan secara efisien dan berkelanjutan.
Sementara melalui skema APBA dan APBN, sebanyak enam kelompok tani mendapatkan bantuan bibit kopi, bibit kemiri, pupuk, serta dukungan dana untuk pengembangan komoditas. Salah satu program unggulan adalah replanting atau peremajaan tanaman kopi seluas 100 hektar, sebagai langkah revitalisasi produktivitas perkebunan rakyat.
Dengan pendekatan berbasis data, partisipasi masyarakat, serta integrasi aspek lingkungan, Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah berharap program ini dapat berkontribusi signifikan terhadap peningkatan kesejahteraan petani dan daya saing sektor perkebunan di kancah nasional.