Takengon, Pargayonews.com – 3 April 2025, Direktur RSUD Datu Beru kembali menuai sorotan setelah enggan memberikan klarifikasi terkait permasalahan yang terjadi di lingkungan rumah sakit tersebut. Saat dimintai tanggapan, ia menyatakan bahwa hal tersebut merupakan kejadian lumrah dan tidak perlu diklarifikasi lebih lanjut. Menurutnya, persoalan yang muncul disebabkan oleh pembobokan yang dilakukan sebelumnya karena pintu gerbang rumah sakit berada tepat di atas drainase.
Sementara poto dokumentasi yang di kirim oleh Direktur RSUD Datu Beru, Gusnarwin lewat whatsap kepada awak media 3 April 2025,menujukan fakta di lapangan bahwa besi yang menonjol sudah diputuskan sementara area tersebut dibiarkan tanpa adanya perbaikan terhadap permukaan yang telah rusak. Dokumentasi yang beredar menunjukkan kondisi yang tidak layak, menambah kesan bahwa pihak RSUD Datu Beru kurang serius dalam menangani persoalan ini.
Pernyataan Direktur RSUD Datu Beru ini menuai kritik tajam dari berbagai pihak, termasuk aktivis Aceh Tengah, Julian Binasco, yang menilai sikapnya sebagai bentuk ketidaksiapan dalam menjalankan tanggung jawab sebagai pimpinan institusi layanan kesehatan. Julian menyayangkan pernyataan yang terkesan mengabaikan persoalan yang ada dan menolak adanya intervensi untuk perbaikan.
“Seharusnya ada langkah perbaikan yang dilakukan, bukan malah menganggapnya sebagai sesuatu yang wajar. Jika ada sedikit upaya perbaikan, tentu ini hanya memerlukan anggaran kecil dibandingkan dengan pendapatan BLUD yang mencapai ratusan miliar rupiah,” tegas Julian Binasco.
Sikap RSUD Datu Beru yang enggan terbuka terhadap kritik publik dan sikap arogan yang di buktikan dalam sebuah rekaman semakin memperkuat dugaan adanya ketidaktransparanan dalam pengelolaan anggaran. Publik pun menunggu langkah konkret dari pihak rumah sakit untuk memastikan fasilitas yang lebih baik bagi masyarakat Aceh Tengah. Jika tidak ada tindakan nyata, maka kepercayaan terhadap manajemen RSUD Datu Beru akan semakin tergerus.
Yusra Efendi