Pilargayonews.com | Takengon : Dalam upaya melestarikan sejarah dan identitas budaya Gayo, DPRK Aceh Tengah menggelar rapat kerja membahas persiapan acara sakral “Munik ni Reje Kerejeen Linge XXI”, Rabu 22 Januari 2025.
Rapat yang berlangsung di ruang sidang DPRK itu dihadiri berbagai elemen penting, termasuk Ketua Dewan Adat Gayo, Tagore Abubakar, Muchlis Gayo, Ibnu Hadjar Lut Tawar, serta sejumlah akademisi terkemuka seperti Azman, Tgk Irwansyah, Dr. Indra, Lahat, dan Zam Zam Mubarak.
Pertemuan ini turut disaksikan oleh Pj Sekda Aceh Tengah, Erwin Pratama, dan dipimpin langsung oleh Wakil Ketua II DPRK Aceh Tengah, Susilawati, didampingi anggota dewan Hasbullah, Syukri, M. Syahrir, Sastra Mahyadi, dan Azhari Win Mus.
Dalam diskusi, Susilawati menegaskan, pelestarian sejarah dan adat istiadat Gayo harus menjadi perhatian bersama semua pihak, termasuk pemerintah, masyarakat adat, dan akademisi.
“Melalui Munik ni Reje Kerejeen Linge XXI, kita tidak hanya menjaga tradisi, tetapi juga menguatkan kembali identitas budaya Gayo di tengah arus modernisasi. Komitmen ini membutuhkan sinergi dari seluruh elemen,” ujar Susilawati.
Dengan tekad bersama seluruh elemen, Susilawati berharap kegiatan ini menjadi momentum penting untuk menyelamatkan dan meneguhkan kembali identitas Gayo dalam bingkai sejarah, adat, dan budaya.
Pernyataan tersebut diamini oleh Azman, salah satu akademisi, yang menyebut bahwa acara ini merupakan upaya meneguhkan kembali warisan budaya Gayo dalam konteks sejarah, adat, dan budaya.
“Kajian akademis mengenai kesejarahan Gayo akan terus diperkuat dan disempurnakan,” tambahnya.
Namun, waktu pelaksanaan kegiatan masih dalam pembahasan. Menurut Azman, koordinasi lebih lanjut diperlukan untuk memfinalisasi agenda tersebut.
Azman juga menjelaskan bahwa mekanisme “Munik ni Reje” akan melalui proses sakral bernama “Menengon Tuah” yang melibatkan “Pasal Opat.”
Kegiatan ini rencananya dilaksanakan di kawasan bersejarah Umah Pitu Ruang, Linge, Aceh Tengah, lokasi yang memiliki nilai historis tinggi bagi masyarakat Gayo.
“Kami memastikan proses ini akan berjalan sesuai dengan tradisi dan adat istiadat. semoga semua yang direncanakan dapat berjalan sesuai harapan masyarakat Gayo,” pungkas Azman. ***