Takengon, Pilargayonews.com – 30 Maret 2025, Pembangunan Rumah Sakit Regional Takengon yang telah lama terbengkalai kini menjadi sorotan tajam. Gedung yang seharusnya menjadi fasilitas kesehatan unggulan bagi masyarakat Aceh Tengah justru dibiarkan dalam kondisi rusak, bahkan sebagian bangunan telah runtuh akibat kelalaian dan ketidakjelasan proyek.
Bupati Aceh Tengah diharapkan mampu melobi pemerintah pusat dan provinsi untuk memastikan proyek strategis ini kembali berjalan. Keberlanjutan pembangunan rumah sakit ini sangat krusial, mengingat kebutuhan masyarakat akan layanan kesehatan yang memadai semakin meningkat.
Julian Binasco, politisi muda Partai NasDem, menegaskan bahwa proyek ini tidak bisa dibiarkan begitu saja. Ia bahkan melontarkan sindiran tajam terkait kualitas pekerjaan sebelumnya yang harus ditinjau ulang.
“tinjau ulang bangunan yang ada dan lanjutkan pembangunannya,, jangan sampai ketika rumah sakit ini selesai, bangunannya justru menimpa pasien di dalamnya,” candanya dengan nada serius.
Bupati Harus Prioritaskan Pembangunan, Bukan Seremonial
Masyarakat menilai bahwa lambatnya penyelesaian proyek ini tidak terlepas dari kurangnya perhatian pemerintah daerah. Bupati Aceh Tengah diminta untuk tidak hanya sibuk dengan acara seremonial dan menghabiskan anggaran Baitul Mal untuk kepentingan politik dan kampanye. Fokus utama seharusnya adalah kepentingan masyarakat, terutama dalam menyediakan fasilitas kesehatan yang layak.
“Jangan hanya sibuk menggelar acara dan menyenangkan kelompok tertentu, sementara infrastruktur vital seperti rumah sakit justru dibiarkan rusak,” tegas Julian.
Selain rumah sakit, proyek-proyek strategis lainnya juga harus menjadi prioritas utama. Evaluasi terhadap proyek-proyek terbengkalai perlu dilakukan agar tidak ada anggaran yang terbuang sia-sia. Pemerintah daerah harus lebih transparan dalam alokasi anggaran dan mempercepat realisasi proyek yang berdampak langsung pada masyarakat.
Masyarakat berharap Pemerintah Aceh Tengah lebih proaktif dalam memastikan pembangunan infrastruktur berjalan dengan baik. Tidak hanya rumah sakit, tetapi juga proyek-proyek lain yang terbengkalai harus segera dievaluasi agar tidak merugikan masyarakat.
Kini, bola ada di tangan Bupati dan jajaran pemerintah daerah. Mampukah mereka membawa solusi konkret, atau justru membiarkan fasilitas vital ini terus menjadi proyek mangkrak yang hanya menyisakan kerugian dan kekecewaan?
Yusra Efendi