Takengon, Pilargayonews.com – Rencana aksi massa yang sedianya akan digelar pada 21 Mei 2025 di Aceh Tengah resmi dibatalkan. Pembatalan ini disampaikan langsung oleh Koordinator Aksi Gilang Ken Tawar, setelah terbitnya surat resmi dari Bupati Aceh Tengah yang menyatakan kesediaan pemerintah daerah untuk mengakomodir lima poin tuntutan masyarakat.
Dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Gilang menjelaskan bahwa surat Bupati bertanggal 19 Mei 2025 itu secara rinci menjawab satu per satu tuntutan yang diajukan oleh masyarakat dan elemen sipil sebelumnya. Hal ini dinilai sebagai respons positif yang menunjukkan adanya itikad baik dari pemerintah daerah untuk menyelesaikan persoalan secara substantif.
“Substansi perjuangan kita telah berhasil dicapai. Maka dari itu, aksi lanjutan tidak lagi relevan untuk dilaksanakan,” ujar Gilang. Ia menegaskan bahwa keputusan ini bukan bentuk kompromi apalagi penyerahan, melainkan upaya menjaga integritas gerakan agar tetap berada pada jalur yang benar dan bermartabat.
Gilang juga mengakui bahwa keputusan ini mungkin mengecewakan sebagian pihak. Namun ia mengingatkan bahwa memaksakan aksi dalam situasi saat ini justru berisiko menimbulkan kesan negatif. “Jika tetap dilaksanakan, aksi ini bisa disalahartikan sebagai gerakan bermuatan lain atau ditunggangi kepentingan tertentu yang dapat mencemari kemurnian perjuangan kita,” katanya.
Sebagai bentuk transparansi kepada publik, pihak koordinator telah mengundang langsung Bupati Aceh Tengah, Haili Yoga, untuk hadir dalam sebuah pertemuan terbuka dengan masyarakat di Gedung Serbaguna Kampung Kala Lengkio. Dalam forum itu, surat resmi dari Bupati diharapkan dapat diserahkan secara simbolis di hadapan publik guna menghindari spekulasi tentang proses komunikasi yang tidak terbuka.
“Ini adalah cara kami mempertanggungjawabkan keputusan ini secara moral kepada masyarakat luas,” lanjut Gilang.
Menutup pernyataannya, Gilang menyampaikan terima kasih atas dukungan penuh dari berbagai elemen masyarakat Aceh Tengah. Ia juga menyampaikan permohonan maaf jika ada kesalahpahaman di tengah perubahan sikap ini. “Kami bertanggung jawab penuh atas keputusan ini. Hidup rakyat, hidup perjuangan!”
Editor: Yusra Efendi