Takengon,Pilargayonews.com – 30 April 2025, Pemerintah Daerah (Pemda) Aceh Tengah diminta untuk lebih bijaksana dalam mengelola efektivitas anggaran daerah. Hal ini disampaikan oleh Koordinator Youth Against Corruptions (YAC), Suyanto,
Ia menilai bahwa alokasi anggaran seharusnya difokuskan pada kebutuhan mendesak masyarakat, terutama sektor yang bersentuhan langsung dengan masyarakat, seperti kesehatan dan pendidikan ketimbang pemberian hibah kepada organisasi vertikal yang sudah mendapatkan pembiayaan dari APBN.
Masih banyak kebutuhan yang lebih penting dibandingkan pembangunan gedung instansi vertikal yang seharusnya dibiayai oleh APBN, bukan dari APBK Aceh Tengah,” ujar Suyanto.
“Tenaga kesehatan di Aceh Tengah masih menghadapi berbagai keterbatasan, mulai dari insentif yang tidak memadai hingga fasilitas pelayanan yang belum optimal, begitupun di sektor pendidikan dan lain yang memang bersentuhan langsung dengan masyarakat”.
Ini seharusnya menjadi prioritas utama pemerintah daerah, bukan malah mengalirkan dana hibah ke instansi vertikal yang sebenarnya sudah memiliki anggaran sendiri dari pusat,” tegas Suyanto.
YAC menilai, praktik pemberian hibah kepada organisasi vertikal yang tidak bersifat urgen justru berpotensi menimbulkan pemborosan anggaran dan membuka ruang penyalahgunaan. Dalam situasi anggaran daerah yang terbatas, pengelolaan keuangan daerah harus berorientasi pada kebutuhan langsung masyarakat dan asas manfaat yang tinggi.
“Kami mendesak agar Pemda Aceh Tengah melakukan evaluasi atas kebijakan belanja hibah, serta lebih transparan dan akuntabel dalam perencanaan dan pelaksanaan anggaran. Jangan sampai anggaran daerah digunakan hanya untuk kepentingan simbolik, sementara pelayanan publik seperti kesehatan dan pendidikan terabaikan,” tambahnya.
Youth Against Corruptions (YAC) menyerukan agar DPRK Aceh Tengah turut mengawasi penggunaan anggaran secara lebih ketat dan mendesak perubahan kebijakan yang lebih pro-rakyat.
Editor: Yusra Efendi