Selasa 18 maret 2025 : Aceh Tengah – pilargayonews.com | Prestasi membanggakan kembali diraih oleh santri asal Aceh di kancah internasional. Tiga hafidzah muda sukses mencatatkan namanya dalam perlombaan tahfidz internasional dengan meraih nilai tinggi. Sebagai bentuk penghargaan, mereka mendapatkan bagian saham sedekah jariyah (Saham Wakaf) di Tanah Suci Makkah serta sertifikat resmi dari penyelenggara.
Ketiga santri tersebut adalah:
1. Zhafira Alya (Kelas 9B) – Nilai: 99
2. Salsabila Mansyur (Kelas 9B) – Nilai: 98,5
3. Khairunnisa Aurillia Martha (Kelas 9B) – Nilai: 98
Mereka berkompetisi dalam kategori hafalan Surat Al-Baqarah – Ali Imran, yang merupakan dua surat panjang dalam Al-Qur’an dan memiliki tingkat kesulitan tinggi.
Detail Pelaksanaan Lomba
Acara ini berlangsung secara LIVE melalui Zoom, dimulai pada waktu Fajar di Makkah pada 07 Sya’ban 1446 H / 06 Februari 2025. Kompetisi ini diselenggarakan selama 6 hari, dimulai dari Kamis, 06 Februari 2025 dan diikuti oleh peserta dari berbagai negara.
Salsabila Mansyur, salah satu peraih nilai tertinggi, merupakan santri dari SMPIT Dar An-Najah, Aceh Tengah. Ia adalah putri dari Arjuna Mansyur dan Rohani. Ayahnya, Arjuna Mansyur, yang akrab disapa Arjua, dikenal sebagai mantan penyanyi Linge Grup dan pernah merilis album Perdamaian, yang menjadi simbol rekonsiliasi saat proses damai antara Republik Indonesia dan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) pada tahun 2025.
Penghargaan Berkah: Saham Wakaf di Makkah
Perlombaan tahfidz internasional ini diikuti oleh peserta dari berbagai negara dan diselenggarakan oleh lembaga Islam ternama di Saudi Arabia. Penghargaan yang diberikan tidak hanya berupa sertifikat dan pengakuan internasional, tetapi juga bagian saham wakaf di Tanah Suci Makkah.
Hadiah ini diberikan kepada peserta dengan nilai tinggi beserta orang tua mereka, sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi mereka dalam menghafal dan memahami Al-Qur’an. Dengan saham wakaf ini, para santri dan keluarga mereka akan menjadi bagian dari program sedekah jariyah yang pahalanya terus mengalir.
“Kami sangat bersyukur atas pencapaian ini. Semoga ini menjadi keberkahan bagi anak-anak kami dan menginspirasi generasi berikutnya,” ujar salah satu orang tua santri.
Prestasi ini menjadi bukti bahwa santri asal Aceh mampu bersaing di tingkat internasional dan membawa nama baik daerah serta Indonesia. Semoga pencapaian ini terus berlanjut, dan semakin banyak generasi muda Aceh yang menjadi penghafal Al-Qur’an serta membawa manfaat bagi masyarakat.