BUMD dan Harapan Baru untuk Masa Depan Gayo. 

- Editor

Rabu, 30 April 2025 - 10:13 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh: Julian Binasco

 

Takengon.Pilargayonews.com – Aceh Tengah adalah tanah yang diberkahi. Alamnya melimpah, dari hutan-hutan tropis yang subur, danau yang memikat, hingga hasil pertanian yang beraneka ragam. Tak hanya itu, sektor pariwisata di dataran tinggi Gayo juga mulai menampakkan geliat, diminati wisatawan dari seluruh penjuru nusantara bahkan mancanegara.

 

Namun di balik potensi besar ini, muncul pertanyaan penting: sejauh mana pemerintah daerah serius mengelola kekayaan ini untuk kesejahteraan rakyat?

 

Sebagai masyarakat Aceh Tengah, saya memandang bahwa pembangunan daerah seharusnya berfokus pada empat pilar utama: pariwisata, pertanian, perdagangan, dan konstruksi. Keempat sektor ini, jika dikembangkan dengan strategi dan arah yang tepat, akan menjadi motor penggerak perekonomian daerah dan membuka lapangan kerja yang luas.

 

Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) seharusnya menjadi ujung tombak dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Sayangnya, hingga saat ini peran BUMD di Aceh Tengah belum terlihat optimal. Pengelolaan yang belum transparan, struktur yang tidak jelas, serta kecenderungan mengakomodasi kepentingan politik menjadikan lembaga ini kehilangan taringnya.

 

BUMD Tanoh Gayo, misalnya, seharusnya dapat mengelola sektor hasil hutan bukan kayu, memberdayakan potensi alam lokal, hingga mengembangkan produk-produk unggulan daerah untuk menembus pasar nasional bahkan internasional. Apalagi di tingkat desa, sudah banyak terbentuk BUMK (Badan Usaha Milik Kampung) yang bisa diajak kerja sama.

 

Dengan kolaborasi antara BUMD dan BUMK, peluang menciptakan lapangan kerja dan menambah penghasilan masyarakat akan terbuka lebar — terutama bagi pemuda di desa-desa yang saat ini kekurangan akses terhadap kesempatan ekonomi.

Baca Juga:  Wujud kepedulian Babinsa Bantu Warga Binaan melaksanakan hampangan

 

Realita di lapangan menunjukkan bahwa sebagian besar hasil alam masih dikuasai oleh kelompok tertentu — bahkan tidak sedikit yang dikelola secara ilegal oleh para mafia hutan. Pemerintah harus hadir dan mengambil alih pengelolaan ini melalui mekanisme yang sah, transparan, dan berpihak pada kepentingan masyarakat banyak.

 

Kini muncul pertanyaan di tengah masyarakat: siapa sebenarnya yang memimpin BUMD? Apakah Bupati secara langsung? Atau para asisten di lingkungan Sekretariat Daerah? Ketiadaan struktur dan arah yang jelas membuat publik bingung, bahkan menimbulkan ketidakpercayaan.

 

Saya berharap Bupati Aceh Tengah berani mengambil langkah tegas: membenahi BUMD dari struktur paling dasar, merekrut putra-putri terbaik Aceh Tengah berdasarkan kompetensi, bukan karena kedekatan atau kepentingan politik. Kinerja harus menjadi ukuran utama, bukan latar belakang atau afiliasi.

 

Aceh Tengah tidak membutuhkan banyak retorika. Yang dibutuhkan adalah tindakan nyata, kebijakan berani, dan komitmen serius untuk membangun dari potensi yang sudah tersedia di depan mata.

 

BUMD bisa dan harus menjadi alat untuk mengubah wajah ekonomi daerah. Tapi itu hanya bisa terwujud jika dikelola dengan visi, integritas, dan keberanian memutus mata rantai kepentingan yang selama ini membelenggunya.

 

 

Editor:Yusra Efendi

 

 

 

Berita Terkait

Reklamasi Liar di Pinggiran Danau Lut Tawar Marak, Warga Desak Pemerintah Bertindak
Diduga Arogan dan Tak Transparan, Bupati Aceh Tengah Lempar Isu Korupsi Dana Desa ke Bawahannya
Skandal Pemotongan Dana di FIF Takengon: Praktik Ilegal, Dokumen Palsu, dan Tuntutan Publik untuk Sanksi Tegas
Nelayan jangkul Danau Lut Tawar Teriakkan Ketidakadilan: “Jangan Rampas Sumber Hidup Kami!”
Pererat Hubungan dengan Warga, Babinsa Celala Gencarkan Komsos di Desa Blang Kekumur
Satgas Anti Premanisme Polres Aceh Tengah Gelar Patroli Gabungan Cegah Aksi Premanisme dan Geng Motor
Wujud Kepedulian Babinsa Koramil 04/Bintang kepada Warga Lewat Kegiatan Komsos dan Pendampingan di Sawah
Masyarakat Linge Bangkit: PT. THL Diduga Berupaya Kuasai Tanah Warisan Leluhur, Warga Desak Izin Dicabut
Berita ini 110 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 13 Mei 2025 - 16:07 WIB

Reklamasi Liar di Pinggiran Danau Lut Tawar Marak, Warga Desak Pemerintah Bertindak

Selasa, 13 Mei 2025 - 11:58 WIB

Diduga Arogan dan Tak Transparan, Bupati Aceh Tengah Lempar Isu Korupsi Dana Desa ke Bawahannya

Selasa, 13 Mei 2025 - 10:45 WIB

Skandal Pemotongan Dana di FIF Takengon: Praktik Ilegal, Dokumen Palsu, dan Tuntutan Publik untuk Sanksi Tegas

Selasa, 13 Mei 2025 - 09:26 WIB

Nelayan jangkul Danau Lut Tawar Teriakkan Ketidakadilan: “Jangan Rampas Sumber Hidup Kami!”

Selasa, 13 Mei 2025 - 07:34 WIB

Pererat Hubungan dengan Warga, Babinsa Celala Gencarkan Komsos di Desa Blang Kekumur

Selasa, 13 Mei 2025 - 05:03 WIB

Wujud Kepedulian Babinsa Koramil 04/Bintang kepada Warga Lewat Kegiatan Komsos dan Pendampingan di Sawah

Senin, 12 Mei 2025 - 14:59 WIB

Masyarakat Linge Bangkit: PT. THL Diduga Berupaya Kuasai Tanah Warisan Leluhur, Warga Desak Izin Dicabut

Senin, 12 Mei 2025 - 08:52 WIB

PT Jaya Media Internusa Diduga krap Terima Getah Tanpa Dokumen. 

Berita Terbaru

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x