Takengon, 12 Februari 2025 – Kejaksaan Negeri Aceh Tengah terus menunjukkan komitmennya dalam upaya pencegahan tindak pidana kekerasan terhadap perempuan dan anak. Melalui program Jaksa Menyapa Triwulan III tahun 2025, Kejaksaan menggelar Dialog Interaktif dengan tema “Pencegahan Tindak Pidana Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak”.
Acara ini menghadirkan sejumlah narasumber berkompeten, termasuk Muhammad Riko Ari Pratama, S.H., selaku Kasi Pemulihan Aset dan Pengelolaan Barang Bukti, serta Dinda Citra Gakusha Ginting, S.H., Kasubsi Perdata dan Tata Usaha Negara Kejari Aceh Tengah. Mereka mengupas tuntas dasar hukum yang melindungi perempuan dan anak, seperti:
– UU No. 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak,
– UU No. 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga, dan
– UU No. 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak.
Kegiatan ini juga menghadirkan narasumber dari Dinas Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak Kabupaten Aceh Tengah, Nurhayati Fitri, SKM, yang menyoroti meningkatnya kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak pada tahun 2024.
Menurutnya, semakin banyak korban yang berani melapor, menandakan meningkatnya kesadaran hukum di masyarakat. Pihaknya bersama Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) terus mengupayakan sosialisasi serta memberikan pendampingan bagi korban kekerasan. “Kami memiliki UPTD yang siap menerima laporan dan memberikan perlindungan,” ujar Nurhayati.
Program Jaksa Menyapa merupakan inisiatif Kejaksaan RI dalam memberikan edukasi hukum kepada masyarakat, sebagaimana diamanatkan dalam UU No. 11 Tahun 2021 tentang Kejaksaan Republik Indonesia.
Kepala Seksi Intelijen Kejari Aceh Tengah, Hasrul, S.H., menegaskan bahwa kegiatan ini adalah bagian dari langkah strategis Kejaksaan dalam menekan angka tindak pidana. “Kami berharap kesadaran hukum semakin meningkat, sehingga masyarakat lebih berani melaporkan kekerasan yang terjadi dan aparat dapat bertindak lebih cepat,” jelasnya.
Dengan adanya program ini, Kejaksaan Negeri Aceh Tengah berharap tercipta lingkungan yang lebih aman dan nyaman, khususnya bagi perempuan dan anak, di wilayah hukumnya.
Rill