Aceh Besar | Pilargayonews.com — Jaksa Penuntut Umum (JPU) pada Kejaksaan Negeri Aceh Besar menerima penyerahan tersangka dan barang bukti (Tahap II) dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi pengelolaan Dana Simpan Pinjam Perempuan (SPP) pada Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan di Kecamatan Simpang Tiga, Kabupaten Aceh Besar, Senin (21/4/2025).
Penyerahan dilakukan oleh penyidik Kejaksaan Negeri Aceh Besar terhadap tersangka berinisial M (35 tahun), yang diduga terlibat dalam penyalahgunaan dana SPP PNPM Mandiri Perdesaan pada periode tahun 2014 hingga 2017.
Dalam proses penyidikan, penyidik telah menyita barang bukti berupa uang tunai sebesar Rp338.877.000 (tiga ratus tiga puluh delapan juta delapan ratus tujuh puluh tujuh ribu rupiah). Berdasarkan hasil audit dari Inspektorat Kabupaten Aceh Besar, perbuatan tersangka telah mengakibatkan kerugian keuangan negara sebesar Rp1.622.364.000 (satu miliar enam ratus dua puluh dua juta tiga ratus enam puluh empat ribu rupiah).
Tersangka diduga melanggar ketentuan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan Petunjuk Teknis Operasional (PTO) PNPM Mandiri Perdesaan. Ia juga dijerat dengan Pasal 2 ayat (1) jo Pasal 3 jo Pasal 18 ayat (1) huruf a, b, ayat (2), dan ayat (3) Undang-Undang RI Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001.
Untuk kepentingan penuntutan dan persidangan, tersangka ditahan di Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIB Banda Aceh.
Kepala Kejaksaan Negeri Aceh Besar, Jemmy Novian Tirayudi, S.H., M.H., M.Si, menegaskan komitmennya dalam upaya penegakan hukum yang tegas dan profesional, khususnya dalam pemberantasan tindak pidana korupsi di wilayah hukumnya.***