Takengon, Pilargayonews.com — Komitmen bersama dalam membangun ketahanan pangan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan ditegaskan dalam kegiatan Pembinaan Ketahanan Pangan yang digelar Kodim 0106/Aceh Tengah, bekerja sama dengan Dinas Perikanan Kabupaten Aceh Tengah. Kegiatan ini berlangsung di Aula Outdoor Makodim 0106, Desa Bale Atu, Kecamatan Lut Tawar, Rabu (7/8/2025), dan diikuti oleh puluhan peserta dari berbagai unsur.
Selain mendorong pemanfaatan potensi lokal melalui budidaya perikanan, acara ini juga menjadi sarana penting untuk mensosialisasikan larangan budidaya ikan bawal air tawar di perairan Danau Laut Tawar, yang selama ini dianggap sebagai ancaman serius bagi keberlanjutan ekosistem danau.
Kepala Dinas Perikanan Aceh Tengah, Nasrun L, dalam sambutannya mengapresiasi langkah Kodim 0106 dalam menggagas program ketahanan pangan, namun juga mengingatkan masyarakat tentang pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem.
“Kami sangat mendukung kegiatan ini. Namun dalam proses budidaya, masyarakat juga harus memperhatikan jenis ikan yang dibudidayakan. Salah satu perhatian serius kami adalah larangan membudidayakan ikan bawal air tawar di Danau Laut Tawar karena ikan ini bersifat predator dan dapat merusak populasi ikan lokal,” ujar Nasrun.
Ikan bawal diketahui memiliki karakter agresif dan gigi tajam menyerupai ikan piranha. Jika dilepas ke perairan terbuka seperti danau, ikan ini dapat memangsa ikan-ikan kecil lainnya dan mengganggu rantai makanan alami.
Kabid Budidaya Dinas Perikanan, Erwan Aidi, S.Pi, menegaskan pentingnya edukasi kepada masyarakat dalam memilih jenis ikan yang tepat untuk dibudidayakan.
“Bawal air tawar memang tumbuh cepat dan populer di pasaran, tapi di perairan umum seperti danau, dia bisa menjadi ancaman. Kita harus memilih jenis ikan yang sesuai dengan tipologi wilayah dan tidak membahayakan ekosistem, seperti nila, lele, mujair, dan mas,” ujar Erwan.
Dinas Perikanan siap memberikan pendampingan dan arahan teknis agar kegiatan budidaya tetap produktif tanpa merusak lingkungan.
Dandim 0106: Ketahanan Pangan Harus Berbasis Kemandirian dan Kelestarian Alam
Dalam kesempatan yang sama, Dandim 0106/Aceh Tengah, Letkol Inf Raden Herman Sasmita, menyampaikan bahwa keterlibatan TNI dalam ketahanan pangan bukan hanya soal ketersediaan bahan pangan, tetapi juga bagian dari strategi pertahanan negara.
“Ketahanan pangan yang kita bangun bukan sekadar memenuhi kebutuhan makan, tapi juga melibatkan kesadaran untuk menjaga lingkungan. Kita ingin rakyat mandiri, sehat, dan sejahtera — tanpa merusak alam yang kita warisi,” tegasnya.
Kodim 0106 akan menyiapkan kolam percontohan (pilot project) di beberapa wilayah dengan desain kolam 2×5 meter, menyesuaikan dengan karakter geografis masing-masing. Kolam ini akan digunakan untuk pelatihan budidaya bagi Babinsa dan kelompok tani.
“Kami mendorong pemanfaatan lahan tidur dan pekarangan untuk menciptakan sumber pangan mandiri di tingkat keluarga. Selain menekan biaya hidup, ini juga membantu mengurangi ketergantungan pada pangan luar,” tambahnya.
Sinergi dan Kesadaran Lingkungan Jadi Kunci
Kegiatan ini menandai dimulainya babak baru sinergi antara Kodim 0106 dan Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah dalam membangun ketahanan pangan yang inklusif, produktif, dan ramah lingkungan.
Dengan larangan tegas terhadap budidaya ikan bawal di Danau Laut Tawar, pemerintah berharap masyarakat lebih bijak dan bertanggung jawab dalam memilih jenis ikan budidaya.
Ketahanan pangan dan kelestarian alam adalah dua sisi yang tidak dapat dipisahkan. Hanya dengan kesadaran kolektif, keseimbangan ekosistem dan kesejahteraan masyarakat dapat berjalan seiring.
Rizkan