Kutacane, Pilargayonews.com – Suasana malam di pusat Kota Kutacane, Ibu Kota Kabupaten Aceh Tenggara (Agara), dalam beberapa bulan terakhir kian memprihatinkan. Puluhan unit lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) yang berada di sepanjang Jalan Lintas Nasional dilaporkan padam total, menyebabkan kota dilingkupi kegelapan setiap malam.
Kondisi ini menuai keluhan dari masyarakat, terutama pengguna jalan yang merasa keselamatan mereka terancam. Selain rawan kecelakaan, padamnya lampu PJU juga menimbulkan rasa waswas dan tidak aman bagi pengendara dan pejalan kaki yang melintas di malam hari.
Salah satu warga, Indra (34), mengungkapkan bahwa lampu-lampu jalan yang sebelumnya menyala tidak stabil kini sudah lama mati tanpa ada perbaikan. “Dulu kadang nyala, kadang mati, tapi sekarang sudah mati total. Gelap sekali kalau malam, sangat berbahaya,” ujarnya.
Menanggapi hal ini, Ketua Umum Komunitas Aktivis Lintas Barat (Kaliber) Aceh, Zoel Kenedi, angkat bicara. Ia mendesak Pemerintah Kabupaten Aceh Tenggara, khususnya Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK), untuk segera mengambil langkah konkret mengatasi persoalan ini.
“Kalau nunggak, ya dibayar, bukan dibiarkan padam. Masa warga harus terus-menerus hidup dalam kegelapan? Kalau memang dana APBK 2025 sudah cair, segera bayar tunggakan listrik PJU. Jangan tunggu sampai terjadi kecelakaan baru bertindak,” tegas Zoel Kenedi kepada Pilargayonews.com, Kamis (19/6/2025).
Zoel juga mengingatkan agar pembayaran tagihan listrik PJU ke depan dilakukan secara disiplin dan tepat waktu. “Bayar sebelum tanggal 20 setiap bulan. Jangan hanya tunggakan pribadi yang dikejar, tapi kepentingan publik malah diabaikan,” sindirnya.
Lebih lanjut, Zoel menyebut kondisi ini sebagai potret buram tata kelola pemerintahan di Agara yang dinilainya sedang tidak dalam keadaan baik. “Aceh Tenggara saat ini dipimpin oleh dua Pj Bupati dan satu Bupati terpilih. Visi-misi perbaikan yang mereka gaungkan belum tercermin dalam pelayanan dasar seperti penerangan jalan. Jangan cuma sibuk cawe-cawe perbaikan yang bersifat seremonial, tapi hal mendasar seperti lampu jalan malah diabaikan,” tutupnya.
Hingga berita ini diturunkan, pihak DLHK Aceh Tenggara belum memberikan keterangan resmi terkait tunggakan listrik PJU maupun rencana penanganan masalah tersebut.