Takengon,Pilargayonews.com -Usulan Anggota DPRK Aceh Tengah, Abadi Ayus untuk membangun Tugu Depik sebagai ikon pelestarian ikan endemik Danau Lut Tawar untuk meningkatkan sektor pariwisata justru memantik gelombang kritik dari Aktivis Hmi, Edi Syahputra
Edi menyebut rencana ini sebagai simbolisme tanpa inovasi, yang mengabaikan langkah-langkah prioritas seperti, penertiban alat tangkap destruktif, pencemaran air, dan infrastruktur jalan yang buruk.
Edi menegaskan, pembangunan tugu tidak akan menyelamatkan ikan depik apalagi menunjang sektor pariwisata yang populasinya merosot akibat kebutuhan dasar penunjang pariwisata tidak terpenuhi
Daripada anggaran habis untuk patung, lebih baik danai operasi penertiban alat ilegal protesnya. (19/05)
Masyarakat seputar danau mengeluh, jalan menuju Danau Lut Tawar masih berlubang dan minim fasilitas wisata. Wisatawan datang lihat tugu, tapi jalannya seperti medan perang. Apa gunanya?”ujar Ketua Imling tersebut
Depik yang Semakin Langka
Faktanya, ikan depik yang dijadikan ikon tugu justru kian sulit ditemui di Danau Lut Tawar, Tambah Edi
Danau Lut Tawar butuh oksigen, bukan patung. Jika Pemkab benar-benar serius, buktikan dengan tindakan nyata bukan sekadar pencitraan di atas penderitaan ikan depik, tutup Edi Syahputra
Edititor: Yusra Efendi