Takengon Pilargayonews.com – Danau Laut Tawar kembali menghadapi ancaman serius akibat aktivitas ilegal yang merusak ekosistemnya. Salah satu isu yang mencuat adalah penggunaan cangkul padang, alat yang digunakan untuk mengolah dasar danau secara ilegal.
Abrar Syarif mengungkapkan fakta mengejutkan terkait maraknya penggunaan alat ini.
“Data yang kami miliki menunjukkan ada sebanyak 363 cangkul padang yang digunakan dalam aktivitas ilegal di Danau Laut Tawar. Ini tentu merusak lingkungan dan mengancam keberlanjutan ekosistem,” ungkap Abrar.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Penggunaan cangkul padang dikhawatirkan dapat mempercepat degradasi lingkungan dan mengganggu keseimbangan hayati di kawasan tersebut. Keberlanjutan ekosistem danau yang menjadi kebanggaan Aceh Tengah ini kini berada dalam ancaman serius.
Menanggapi persoalan ini, Kapolres Aceh Tengah AKBP Dody Indra Eka Putra menegaskan bahwa pihaknya akan terus berperan aktif dalam menjaga keamanan serta kelestarian lingkungan di wilayahnya.
“Kepolisian akan terus berperan aktif dalam menjaga keamanan dan ketertiban di Aceh Tengah, termasuk melindungi lingkungan alam dari kebakaran hutan dan lahan serta masalah lingkungan lainnya,” ujar AKBP Dody.
Kapolres juga menekankan pentingnya kerja sama antara kepolisian, masyarakat, dan berbagai pihak untuk memastikan lingkungan tetap terjaga.
“Kerja sama antara lembaga pemerintah, masyarakat, dan LSM sangat penting dalam menjaga keberlanjutan lingkungan hidup dan mencegah kerusakan ekosistem,” tambahnya.
Sebagai langkah nyata, kepolisian dan berbagai elemen masyarakat terus meningkatkan koordinasi dalam upaya pelestarian lingkungan. Upaya ini menjadi bukti bahwa menjaga Danau Laut Tawar bukan hanya tugas pemerintah, tetapi tanggung jawab bersama.
Dengan adanya perhatian dari berbagai pihak, diharapkan ancaman terhadap Danau Laut Tawar dapat diminimalisir. Penghargaan kepada aparat yang aktif melindungi lingkungan juga menjadi bukti bahwa perjuangan menjaga alam mendapatkan apresiasi tinggi.
Kini, semua mata tertuju pada langkah konkret yang akan diambil untuk mengatasi masalah ini. Apakah upaya penegakan hukum akan semakin tegas? Ataukah diperlukan kebijakan baru untuk menghentikan aktivitas ilegal yang terus menggerogoti keindahan Danau Laut Tawar?
Waktu akan menjawab, namun yang pasti, masa depan lingkungan bergantung pada kesadaran dan aksi nyata semua pihak.
Riil