TAKENGON – pilargayonews.com | Rencana pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB) Kota Gayo, hasil pemekaran dari Kabupaten Aceh Tengah, memperoleh respons positif dari Bupati Aceh Tengah, Drs. H. Haili Yoga, M.Si. Dukungan tersebut disampaikan saat audiensi antara Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah dengan pengurus Komite Percepatan Pembentukan Kotamadya Gayo (KP2KG) pada Senin, 28 April 2025, di ruang kerja Bupati.
Juru Bicara KP2KG, Mustawalad, menyatakan bahwa pertemuan tersebut berjalan produktif dan menghasilkan sejumlah arahan konkret dari Bupati Aceh Tengah terkait langkah-langkah strategis menuju pembentukan DOB.
“Kami mengapresiasi Bapak Bupati beserta jajaran atas sambutan hangat dan solusi konstruktif yang diberikan. Kami berharap dukungan pemerintah daerah dapat menjadi salah satu faktor kunci dalam memenuhi persyaratan administrasi pembentukan DOB, yang juga menjadi tujuan utama audiensi ini,” ungkap Mustawalad pada Selasa, 29 April 2025.
Dalam audiensi tersebut, Bupati Haili Yoga turut didampingi oleh Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Mursyid, Plt Kepala Bappeda Jumadil Enka, Kepala Bagian Hukum sekaligus Plt Asisten I Abshar, serta Kepala Bagian Tata Pemerintahan Asmaul Husna.
Mustawalad menambahkan, Bupati telah melakukan konsultasi akademik dengan Guru Besar Universitas Syiah Kuala, Prof. Dr. Abubakar Karim, terkait aspek regulasi dan mekanisme pembentukan DOB, sehingga diskusi yang berlangsung bersifat substantif dan berbasis referensi yang kuat.
“Pak Bupati mengarahkan jajarannya untuk segera menyusun kerangka kerja rencana pembentukan DOB. Beliau juga menilai bahwa pembentukan Kota Gayo sebagai hasil pemekaran Aceh Tengah sangat layak, jika dibandingkan dengan beberapa kota yang telah lebih dahulu terbentuk di Aceh,” lanjut Mustawalad.
Dalam kesempatan yang sama, Plt Kepala Bappeda Aceh Tengah, Jumadil Enka, mengingatkan pentingnya menjaga harmonisasi sosial dalam proses pemekaran.
“Proses pembentukan daerah otonomi baru harus dipastikan tidak menimbulkan ketegangan di tengah masyarakat. Tujuan utama pemekaran adalah untuk mempercepat pemerataan pembangunan,” tegas Jumadil.
Pertemuan tersebut turut dihadiri oleh sejumlah mahasiswa, termasuk Presiden Mahasiswa Universitas Gajah Putih (UGP) Takengon, sebagai representasi dari elemen akademik muda.
Sebagai langkah lanjutan, KP2KG berencana melaksanakan audiensi dengan Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Tengah untuk memperkuat dukungan legislatif terhadap rencana pemekaran tersebut.