Takengon — Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan menggelar Pelatihan Guru Bimbingan dan Konseling (BK) tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP), sebagai langkah strategis menanggulangi bullying dan kenakalan remaja di lingkungan sekolah.
Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, mulai Selasa, 15 Juli 2025, dan dipusatkan di Hotel Grand Bayu Hill, Takengon. Pelatihan secara resmi dibuka oleh Bupati Aceh Tengah dan dihadiri oleh Plt. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan beserta jajaran pejabat lainnya.
Pelatihan ini merupakan bagian dari program peningkatan mutu layanan pendidikan yang didukung oleh Dana Otonomi Khusus Aceh (DOKA) Tahun 2025.
Dihadiri 57 Guru BK dari Seluruh SMP di Aceh Tengah
Sebanyak 57 guru BK dari berbagai SMP di Aceh Tengah mengikuti pelatihan ini. Untuk memperkaya materi dan pengalaman, panitia menghadirkan narasumber dari kalangan akademisi terkemuka, yaitu:
- Erwika Eka Violina, S.Pd, M.Pd – Dosen Universitas Negeri Medan (Unimed)
- Hetti Zuliani, S.Pd, M.Pd, Ph.D – Dosen Universitas Syiah Kuala (USK)
- Dina Amalia, S.Psi, M.Sc – Dosen Universitas Syiah Kuala (USK)
Para narasumber membahas pendekatan konseling modern, strategi menangani perilaku remaja, hingga metode efektif dalam penanganan kasus bullying di sekolah.
Wujud Komitmen Pemkab Ciptakan Sekolah Aman dan Inklusif
Melalui kegiatan ini, Pemkab Aceh Tengah berharap dapat mencetak guru BK yang profesional, responsif, dan adaptif terhadap tantangan pendidikan masa kini. Guru BK diharapkan menjadi agen perubahan dalam menciptakan budaya sekolah yang ramah, aman, dan inklusif.
“Pelatihan ini mencerminkan keseriusan pemerintah daerah dalam membangun ekosistem pendidikan yang sehat, bebas kekerasan, serta mendukung perkembangan karakter dan kecerdasan emosional peserta didik,” ujar Plt. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Tengah.
Dengan dukungan pelatihan yang berkualitas, Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah menargetkan terciptanya generasi muda yang berkarakter kuat, memiliki empati sosial, dan siap menghadapi tantangan masa depan.