Bantuan Alsintan Diduga Jadi Ajang Pungli, LSM Kaliber: Ada Permainan di Dinas Pertanian Aceh Tenggara

- Editor

Rabu, 8 Oktober 2025 - 03:39 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kutacanepilargayonews.com |Bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) yang seharusnya menjadi program pemerintah pusat untuk mendukung petani, justru diduga dimanfaatkan menjadi ajang pungutan liar (pungli) di Kabupaten Aceh Tenggara.

Ketua DKD LSM Kaliber Aceh, Zoel Kenedi, menilai praktik tersebut sudah berlangsung bertahun-tahun dengan alasan setoran Pendapatan Asli Daerah (PAD). Padahal, bantuan alsintan dari pemerintah pusat bersifat gratis untuk kelompok tani (Gapoktan) yang mengusulkan melalui mekanisme resmi.

“Kalau bantuan pemerintah pusat berupa alsintan, tidak perlu ada iuran dengan dalih PAD. Faktanya, Gapoktan yang mengusulkan seringkali tidak mendapat, justru orang luar Gapoktan yang menikmati. Permainan ini sudah lama terjadi,” tegas Zoel Kenedi, Rabu (8/10/2025).

Ia mencontohkan, mulai dari hand traktor hingga excavator pernah dimainkan menjadi milik pribadi. Menurutnya, hal ini menunjukkan lemahnya pengawasan serta adanya dugaan keberanian pihak-pihak tertentu melakukan pungli tanpa takut hukum.

Baca Juga:  Kapolres Bener Meriah Hadiri Pemusnahan Barang Bukti Periode Januari–Juni 2025 Di Kejaksaan Negeri Bener Meriah.

Zoel menyebut Dinas Pertanian Aceh Tenggara sebagai pihak yang seharusnya menyeleksi dengan teliti, justru diduga ikut meloloskan Gapoktan yang tidak sesuai ketentuan. “Bukan karena kepentingan petani, tetapi karena pungli dengan alasan PAD,” ujarnya.

Padahal, secara prinsip umum, bantuan pemerintah memang diberikan gratis kepada masyarakat. Kementerian Pertanian menegaskan bahwa bantuan alsintan tidak dipungut biaya, sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah.

Namun di Aceh Tenggara, kata Zoel, praktik di lapangan berbeda. “Siapa punya uang dan kenalan pejabat, pasti dapat bantuan, meskipun tidak punya Gapoktan,” pungkasnya.

Hingga berita ini diterbitkan, pihak Dinas Pertanian Aceh Tenggara belum memberikan keterangan terkait tudingan yang disampaikan LSM Kaliber tersebut.

 

Berita Terkait

Dinas Pertanian Aceh Tenggara Diduga Jadi Ladang Pungli dan Korupsi Bantuan Petani
Ketua LSM Kaliber Aceh: Polres Agara Harus Tegakkan Keadilan, Jangan Takut Tekanan Politik
Lsm Kaliber Duga Proyek Rehabilitasi Rumah Pasca Banjir di Aceh Tenggara Ada Indikasi Fiktif dan pengurangan volume material bangunan
Kalau sudah Komit Fisik Pun jadi Milik Bos Siap siap untuk dilantik Kalau tidak Minggir
Bupati Dinilai “Asik Cawe-cawe” Hingga Lupa Mutasi Pejabat, LSM Kaliber: Jangan Ada Muatan Politis!
LSM Kaliber Aceh Soroti Dugaan Penyimpangan Dana DBH Sawit dan Alsintan di Dinas Pertanian Aceh Tenggara
Aturan Sudah Jelas, Itupun Wakil Ente Buat Sebagai Ban Serap
Jempol untuk Kejari Aceh Tenggara, Komit Berantas Korupsi Dana Desa
Berita ini 115 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 22 Oktober 2025 - 06:14 WIB

Polres Aceh Tengah Gelar Donor Darah, Wujud Kepedulian Sambut Hari Jadi Humas Polri ke-74

Rabu, 22 Oktober 2025 - 06:02 WIB

Wakil Bupati Aceh Tengah Serahkan Bantuan Masa Panik untuk Korban Kebakaran di Wih Nongkal

Rabu, 22 Oktober 2025 - 04:29 WIB

Rumah Warga Wih Nongkal Ludes Terbakar, Pemilik Sedang Dirawat di RS Datu Beru

Rabu, 22 Oktober 2025 - 03:58 WIB

Pembangunan RTLH Satgas TMMD Ke 126 Capai Progress 30% Milik Ibu Kasnawati

Rabu, 22 Oktober 2025 - 03:08 WIB

Babinsa Koramil 04/Bintang Bantu Warga Tanam Bawang Merah di Kala Bintang

Selasa, 21 Oktober 2025 - 08:41 WIB

Wakapolres Aceh Tengah Buka Seleksi Duta Pelajar Kamtibmas 2025

Selasa, 21 Oktober 2025 - 06:01 WIB

Buka Musda MPU Periode 2025-2030, Bupati Haili Yoga Harapkan Pengurus Baru Selaras dengan Visi Pembangunan Daerah

Selasa, 21 Oktober 2025 - 03:24 WIB

Tim Wasev Mabes TNI Tinjau Program RTLH TMMD ke-126 di Aceh Tengah

Berita Terbaru