Takengon, Pilargayonews.com -12 Mei 2025,Siang itu di sebuah Cafe, suasana yang tenang dan bersahaja dibalut rasa kekeluargaan di setiap pengunjung yang datang. Di sudut tenang, tampak seorang pria duduk serius menatap papan catur. Ia bukan sekadar warga biasa, melainkan Ketua DPD Partai Amanat Nasional (PAN) Aceh Tengah, H. Zakaria, yang dikenal sebagai politisi juga mantan Anggota DPRK Aceh Tengah 2 Priode.
Di tengah permainan yang sengit, ia meletakkan satu pion ke petak depan. “Pion ini ibarat rakyat kecil,” katanya sembari tersenyum, “sering diabaikan, tapi kalau dikelola dengan benar, bisa sampai ke ujung papan dan jadi ratu.”
Bang ilham yang akrab di sapa Pengulu Bujang , mengatakan catur bukan sekadar hobi, tapi filosofi kehidupan politik. Ia mengajak para pemimpin Aceh Tengah merenungkan kembali arah kepemimpinan hari ini.
“Jangan jadi raja yang hanya menunggu diselamatkan,” ucapnya, “tapi jadilah pemimpin yang membaca situasi, bergerak taktis, dan paham kapan harus melindungi dan kapan harus mengorbankan demi kemaslahatan banyak orang.”
Ia menyinggung soal tentang dinamika Politik Aceh Tengah Hari ini.
“Lihatlah catur. Kalau pion kanan terus digerakkan tapi pion kiri dibiarkan mati, keseimbangan rusak. Begitu juga daerah ini. Bila pemimpin tidak benar benar mempertimbangkan setiap langkah dan sikap dalam menentukan kebijakan.”Tutupnya sembari tersenyum
Bg Ilham juga menambahkan, pemimpin Aceh Tengah ke depan harus mampu bermain ‘catur politik’ bukan dengan mengorbankan kepentingan rakyat demi kekuasaan, tetapi justru menjadikan rakyat sebagai kekuatan utama untuk melangkah maju.
Sambil meraih cangkir kopi, ia menatap ke arah arah papan caturnya yang hampir kehilangan Mentrinya “Dalam politik, seperti dalam catur, kemenangan bukan soal menjatuhkan lawan, tapi menjaga posisi dan martabat.”
Sebuah pesan tajam yang disampaikan tanpa gaduh, namun menggugah.
Editor:Yusra Efendi