Banda Aceh | Pilargayonews.com – Gubernur Aceh Muzakir Manaf (Mualem) dan Wakil Gubernur Fadhlullah (Dek Fadh) menggelar buka puasa bersama dengan para pengurus partai koalisi serta anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Kamis (6/3/2025). Acara yang berlangsung di Anjong Mon Mata, Kompleks Meuligoe Gubernur Aceh, ini menjadi ajang silaturahmi sekaligus memperkuat sinergi politik di Aceh.
Suasana hangat dan penuh keakraban tampak dalam acara yang dihadiri oleh sejumlah tokoh penting. Hadir Ketua Partai Demokrat Aceh Muslim, Ketua PSI Aceh Zulkarnaini, Ketua DPRA Zulfadhli, serta sejumlah anggota DPRA lainnya, seperti Abdurrahman Ahmad, Ilmiza Saaduddin Djamal, Teungku Anwar, dan Arif Fadillah.
Koalisi Besar, Komitmen untuk Aceh
Pasangan Mualem-Dek Fadh yang memenangkan Pilkada Aceh 2024 didukung oleh koalisi besar yang terdiri dari Partai Aceh, Gerindra, Demokrat, PKB, PKS, PPP, PNA, Hanura, Garuda, Prima, Partai Buruh, PDI Perjuangan, PSI, dan Partai Gap That. Dengan kekuatan politik ini, pemerintahan Aceh diharapkan semakin solid dalam mewujudkan program pembangunan yang pro-rakyat.
Dalam kesempatan tersebut, Teungku Yunus yang memberikan ceramah sebelum buka puasa menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh partai koalisi atas dukungan mereka.
“Ini adalah awal yang baik untuk membangun pemerintahan yang solid demi kemajuan dan kesejahteraan rakyat Aceh,” ujar Teungku Yunus.
Ia juga mengingatkan bahwa Ramadan adalah momentum untuk memperkuat silaturahmi dan merajut kebersamaan dalam membangun Aceh yang lebih baik.
Soliditas Koalisi Menuju Pembangunan Aceh
Buka puasa bersama ini diharapkan menjadi langkah awal dalam memperkuat kolaborasi antarpartai koalisi. Dengan semangat persatuan dan sinergi, Aceh berpeluang mencapai kemajuan yang lebih pesat.
Acara ini juga menjadi ajang diskusi ringan mengenai berbagai isu strategis yang dihadapi Aceh ke depan. Dengan dukungan politik yang kuat, publik menantikan realisasi visi dan misi pemerintahan Mualem-Dek Fadh untuk membawa Aceh ke arah yang lebih maju dan sejahtera.
Apakah langkah ini akan memperkuat stabilitas politik Aceh? Kita tunggu realisasinya!